Cara Merawat Stetoskop

Stetoskop menjadi barang wajib bagi orang-orang yang bergelut di dunia kesehatan


Stetoskop menjadi barang wajib bagi orang-orang yang bergelut di dunia kesehatan, perawat, dokter, bahkan mahasiswa kedokteran. Karena saking pentingnya fungsi barang ini. Stetoskop berfungsi untuk membantu diagnosis dalam pemeriksaan fisik, karena dengan stetoskop, kita bisa memeriksa tekanan darah, mendengarkan suara jantung, paru-paru, perut, bahkan suara jantung dan gerakan janin. Karena setiap hari dipakai, pasti harus dirawat secara rutin juga dong untuk agar performa akustik stetoskop tetap baik. Sehingga suara-suara di dalam tubuh bisa tetap terdengar jelas dan diagnosis dapat ditegakkan dengan baik. Untuk mendapatkan performa akustik yang baik, kita harus memerhatikan hal-hal di bawah ini:
,
1. Posisi penggunaan
Setiap stetoskop telah dirancang untuk di kenakan pada sudut yang benar dan sesuai secara anatomis dan pas digunakan di lubang telinga pengguna. Awalnya, renggangkan dulu kedua eartip, arahkan ke telinga.

Kemudian masukkan ke lubang telinga. Pastikan nyaman saat dipakai, biasanya dokter atau perawat yang memakai kerudung agak kesulitan memasukkan eartip dari luar, karena mungkin terhalang ciput kerudung sehingga eartip terlalu menekan telinga dan jadi tidak nyaman. Kemudian rambut-rambut kecil juga kemungkinan bisa keluar dan terlihat. Agar tidak mengurangi performa akustiknya, yang pasti eartip masuk sempurna ke lubang telinga. Agar nyaman saat dipakai, bisa disiasati dengan memasukan eartip dari dalam kerudung. Dengan posisi yang benar pula tentunya, seperti ini. Eartip mengarah ke depan.

2. Ukuran eartip
Sesuaikan eartip dengan lubang telinga kita. Apalagi bila jenisnya yang soft. Bila terlalu besar, tekanan yang terjadi di lubang telinga akan menghasilkan suara yang buruk. Begitu juga bila terlalu kecil. Maka, saat membeli, harus benar-benar dicoba agar ukurannya benar dan suara yang terdengar pun jelas.

3. Periksa, apakah ada sesuatu yang menghambat
Bila stetoskop sering dibawa di dalam saku jas, atau tidak rutin di bersihkan, ada kemungkinan kotoran dan serat kain bisa masuk lewat sela-sela pipa dan menghalangi jalur suara. Perawatan dan pemeliharaan rutin dapat mencegah hal ini terjadi.
4. Periksa segel
Stetoskop mengandalkan segel kedap udara untuk mengirimkan sura tubuh pasien ke telinga pemeriksa. Jika pipa longgar, retak, atau lepas, maka suara yang terdengar pun tidak akan optimal.

5. Periksa bell/diafragma
Bell dan diafragma itu bagian paling depan, yang ditempelkan ke tubuh pasien. Nah, jika kita mengguanakan stetoskop yang 2 sisi, lehernya kan bisa diputar-putar, tergantung kita mau memakai bell atau diafragma. Jika mau menggunakan diafragma, maka bell harus ditutup, agar kedap udara dan suara bisa terdengar, begitu sebaliknya.

Saat ini telah hadir STET CELEAN dan STET CUBE, desinfeksi otomatis pembersih stetoskop dalam waktu yang sangat cepat,
99% efektif membunuh bakteri dalam waktu 5 menit.






Leave a Reply

Your email address will not be published.


Comment


Name

Email

Url